Kamis, 19 Januari 2023

Yayasan pondok digital Aghnia

 [20/1 08.11] +62 813-1367-1544: *Kun Fayakun!*

"Tidak ada yang mustahil bagi Allah"

https://youtu.be/4Q85YMEFtgk



Jika Allah sudah berkehendak..

Penyakit menahun pun bisa sembuh

Hutang bertumpuk pun Allah lunaskan

Hamil... setelah vonis dokter tidak bisa punya anak pun bisa Allah wujudkan.


Dan keajaiban itu terjadi sebab ketulusan hati orang yang ikhlas berbagi.


Semoga nasihat kang Dewa di Video ini


Bisa menjadi motivasi Ayah Bunda untuk Istiqomah dalam mengerjakan amalan sedekah ini hingga akhir hayat. 


Meskipun Ervi tau, Ayah Bunda niat berbagi kebaikan adalah semata mengharap ridho & kasih sayangnya Allah.


[20/1 08.11] +62 813-1367-1544: 

Yuk Tunaikan Kebaikan di hari Jumat Mulia.

Ikut berantas buta huruf Al Qur'an & cetak 23 Juta penghafal Al Qur'an.


Sedekah infaq wakaf terbaiknya Ayah Bunda bisa ditransfer melalui


💳 BNI

3318081989

A.n Pondok Digital Aghnia


💳 MANDIRI

AN. PONDOK DIGITAL

1460015062289


💳 BRI 

007101003403305

An. Yayasan Pondok Digital


💳Bank Syariah Indonesia

1106469567

AN. PONDOK DIGITAL AGHNIA


Semoga Ayah Bunda selalu dalam lindungan Allah. Aamiin 🤲

Barakallahu fiikum, Ervi ✨

Kamis, 05 Januari 2023

Apakah Benar Makanan Bersantan Bisa Memicu Kolesterol Tinggi?

 Bismillah.


Apakah Benar Makanan Bersantan Bisa Memicu Kolesterol Tinggi?



Seperti yang kita ketahui, kolesterol tinggi dapat menyebabkan terbentuknya endapan di dinding arteri.


Endapan ini dapat mengurangi aliran darah yang dapat menyebabkan komplikasi, seperti:


1. Nyeri dada


Jika arteri yang memasok darah ke jantung terpengaruh, kita rentan mengalami nyeri dada dan gejala penyakit arteri koroner lainnya.


2. Serangan jantung


Jika plak robek atau pecah, bekuan darah dapat terbentuk di tempat pecahnya plak.


Akibatnya, aliran darah terhalang dan menyumbat arteri di bagian hilir.

Jika aliran darah ke bagian jantung Anda berhenti, Anda akan mengalami serangan jantung.


3. Stroke


Mirip dengan serangan jantung, stroke terjadi ketika gumpalan darah menghalangi aliran darah ke bagian otak.


Lalu apakah benar makanan bersantan bisa meningkatkan kadar kolesterol?


Umumnya, santan mengandung lemak jenuh yang tinggi. Dan sudah bukan rahasila lagi makanan tinggi lemak jenuh bisa memicu penyakit jantung.


Memang sangat sedikit penelitian yang meneliti santan secara khusus.


Namun, riset yang meneliti 60 pria selama delapan minggu menunjukan, santan justru dapat menurunkan tingkat kolesterol LDL atau yang biasa dikenal dengan kolesterol jahat.


Santan juga bisa meningkatkan kolesterol HDL atau kolesterol baik sebesar 18 persen.


Memang dalam beberapa penelitian para ilmuwan menemukan adanya peningkatan kadar koelsterol sebagai respon terhadap lemak kelapa.


Namun, kolesterol HDL juga meningkat berkat konsumsi santan. Bahkan, trigliserida juga menurun.


Disisi lain, Asam laurat yang merupakan asam lemak utama dalam lemak kelapa dapat meningkatkan kolesterol LDL "jahat" dengan menurunkan aktivitas reseptor yang membersihkan LDL dari darah.


Dua penelitian pada populasi yang sama menunjukkan bahwa respon kolesterol terhadap asam laurat dapat berbeda-beda pada setiap individu.


Hal itu juga tergantung pada jumlah atau besaran porsi yang Anda makan.


Dalam sebuah penelitian pada wanita sehat, peneliti mencoba mengganti 14 persen lemak tak jenuh tunggal dengan asam laurat.


Hasilnya, hal tersebut justru dapat meningkatkan kolesterol LDL "jahat" sekitar 16 persen.


Sementara itu, mengganti 4 persen lemak kelapa dengan asam laurat memiliki pengaruh yang sangat kecil terhadap kolesterol.


Melihat laporan dari healthlne, santan justru dapat mengurangi risiko peradangan dan tukak lambung.


Selain itu, santan juga berfungsi melawan virus dan bakteri.


Namun, perlu diingat bahwa tidak semua penelitian membahas tentang efek santan secara spesifik.


Yang mesti kita lakukan hanyalah mengonsumsi sewajarnya saja. Sebab, segala sesuatu yang berlebihan memang bisa berakibat buruk.


📚Sumber: Mayo clinic,Healthline,Health


Jazaakumullahu khairan wa Baarakallahu fiikum.